Jumat, 19 Maret 2010

gimana pencegahan Down Syndrom???

Pencegahan

Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kromosom melalui amniocentesis bagi para ibu hamil terutama pada bulan-bulan awal kehamilan. Terlebih lagi ibu hamil yang pernah mempunyai anak dengan sindrom down atau mereka yang hamil di atas usia 40 tahun harus dengan hati-hati memantau perkembangan janinnya karena mereka memiliki risiko melahirkan anak dengan sindrom down lebih tinggi. Sindrom down tidak bisa dicegah, karena DS merupakan kelainan yang disebabkan oleh kelainan jumlah kromosom. Jumlsh kromosm 21 yang harusnya cuma 2 menjadi 3. Penyebabnya masih tidak diketahui pasti, yang dapat disimpulkan sampai saat ini adalah makin tua usia ibu makin tinggi risiko untuk terjadinya DS.Diagnosis dalam kandungan bisa dilakukan, diagnosis pasti dengan analisis kromosom dengan cara pengambilan CVS (mengambil sedikit bagian janin pada plasenta) pada kehamilan 10-12 minggu) atau amniosentesis (pengambilan air ketuban) pada kehamilan 14-16 minggu.

Pemeriksaan diagnostik

Untuk mendeteksi adanya kelainan pada kromosom, ada beberapa pemeriksaan yang dapat membantu menegakkan diagnosa ini, antara lain:

  • Pemeriksaan fisik penderita
  • Pemeriksaan kromosom
  • Ultrasonograpgy
  • ECG
  • Echocardiogram
  • Pemeriksaan darah (Percutaneus Umbilical Blood Sampling)

Penatalaksanaan

Sampai saat ini belum ditemukan metode pengobatan yang paling efektif untuk mengatasi kelainan ini. Pada tahap perkembangannya penderita Down syndrom juga dapat mengalami kemunduran dari sistim penglihatan, pendengaran maupun kemampuan fisiknya mengingat tonus otot-otot yang lemah. Dengan demikian penderita harus mendapatkan dukungan maupun informasi yang cukup serta kemudahan dalam menggunakan sarana atau fasilitas yang sesuai berkaitan dengan kemunduran perkembangan baik fisik maupun mentalnya. Pembedahan biasanya dilakukan pada penderita untuk mengoreksi adanya defek pada jantung, mengingat sebagian besar penderita lebih cepat meninggal dunia akibat adanya kelainan pada jantung tersebut. Dengan adanya leukimia akut menyebabkan penderita semakin rentan terkena infeksi, sehingga penderita ini memerlukan monitoring serta pemberian terapi pencegah infeksi yang adekuat.

Sumber : Wikipedia

apa sih gejala down syndrom??

Gejala atau tanda-tanda

Gejala yang muncul akibat sindrom down dapat bervariasi mulai dari yang tidak tampak sama sekali, tampak minimal sampai muncul tanda yang khas.

Penderita dengan tanda khas sangat mudah dikenali dengan adanya penampilan fisik yang menonjol berupa bentuk kepala yang relatif kecil dari normal (microchephaly) dengan bagian anteroposterior kepala mendatar. Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar, mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar (macroglossia). Seringkali mata menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan (epicanthal folds). Tanda klinis pada bagian tubuh lainnya berupa tangan yang pendek termasuk ruas jari-jarinya serta jarak antara jari pertama dan kedua baik pada tangan maupun kaki melebar.

Sementara itu lapisan kulit biasanya tampak keriput (dermatoglyphics). Kelainan kromosom ini juga bisa menyebabkan gangguan atau bahkan kerusakan pada sistim organ yang lain.

Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan yang relatf pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongolia, maka sering juga dikenal dengan Mongoloid.

Pada bayi baru lahir kelainan dapat berupa Congenital Heart Disease. kelainan ini yang biasanya berakibat fatal di mana bayi dapat meninggal dengan cepat. Pada sistim pencernaan dapat ditemui kelainan berupa sumbatan pada esophagus (esophageal atresia) atau duodenum (duodenal atresia).

Apabila anak sudah mengalami sumbatan pada organ-organ tersebut biasanya akan diikuti muntah-muntah. Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kromosom melalui amniocentesis bagi para ibu hamil terutama pada bulan-bulan awal kehamilan. Terlebih lagi ibu hamil yang pernah mempunyai anak dengan sindrom down atau mereka yang hamil di atas usia 40 tahun harus dengan hati-hati memantau perkembangan janinnya karena mereka memiliki risiko melahirkan anak dengan sindrom down lebih tinggi.

Sumber : Wikipedia

definisi doWn syndRom

Sindrom down merupakan kelainan kromosom yang dapat dikenal dengan melihat manifestasi klinis yang cukup khas. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down. Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongolia maka sering juga dikenal dengan Mongoloid. Pada tahun 1970an para ahli dari Amerika dan Eropa merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut dengan merujuk penemu pertama kali syndrome ini dengan istilah sindrom down dan hingga kini penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama.

Sindrom down merupakan kelainan kromosom yakni terbentuknya kromosom 21 (trisomy 21), Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down.

Sindrom down adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan.

Sumber : Wikipedia

Kamis, 18 Maret 2010

Perkembangan istilah Cacat Mental dari zaman ke zaman

Beberapa istilah kuno yang menunjukkan berbagai derajat defisiensi mental. Dalam penggunaan umum mereka adalah bentuk pelecehan sederhana. Sekarang-usang mereka digunakan sebagai psikiatris definisi teknis adalah murni kepentingan sejarah. Mereka sering ditemui dalam dokumen tua seperti buku, makalah akademik, dan sensus bentuk (misalnya, Inggris sensus tahun 1901 mempunyai judul kolom termasuk istilah dungu dan lemah pikiran).
  • Dungu adalah yang tertua dan berasal dari kata bahasa Perancis dialek Kristen. Implikasinya adalah bahwa orang-orang dengan intelektual atau perkembangan yang signifikan cacat yang "masih manusia" (atau "masih Kristen") dan berhak untuk diperlakukan dengan dasar martabat manusia. Individu dengan kondisi dianggap tidak mampu berbuat dosa, sehingga "christ-seperti" dalam disposisi mereka. Istilah ini tidak digunakan dalam upaya ilmiah sejak pertengahan abad ke-20 dan umumnya dianggap sebagai penyalahgunaan istilah: khususnya, dalam film tahun 1964 Becket, Raja Henry II panggilan putra dan ahli waris yang dungu. Kretinisme juga digunakan sebagai istilah usang untuk merujuk pada kondisi bawaan hipotiroidisme, di mana terdapat beberapa derajat keterbelakangan mental.
  • Amentia memiliki sejarah panjang, terutama berkaitan dengan demensia. Perbedaan antara amentia dan demensia pada awalnya ditentukan oleh waktu onset. Amentia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan individu yang mengembangkan defisit dalam fungsi mental sejak awal kehidupan, sedangkan demensia menggambarkan individu yang mengembangkan kekurangan mental sebagai orang dewasa. Selama 1890-an, amentia digunakan untuk menggambarkan seseorang yang lahir dengan kekurangan mental. Pada 1912, Ament adalah klasifikasi lumping "idiot, goblok, dan berpikiran lemah" individu dalam suatu kategori terpisah dari klasifikasi yang membuat gila, di mana awal adalah di kemudian hari.
  • Idiot menunjukkan tingkat terbesar kecacatan intelektual, di mana susia mental adalah dua tahun atau kurang, dan orang tidak dapat menjaga dirinya sendiri terhadap bahaya fisik yang umum. Istilah ini secara bertahap digantikan dengan istilah keterbelakangan mental.
  • Pandir menunjukkan kecacatan intelektual kurang ekstrim dari kebodohan dan tidak selalu diwariskan. Sekarang biasanya dibagi menjadi dua kategori, yang dikenal sebagai keterbelakangan mental yang berat dan moderat keterbelakangan mental.
  • Moron didefinisikan oleh American Association untuk Studi yang lemah pikiran pada tahun 1910, setelah bekerja dengan Henry H. Goddard, sebagai istilah untuk seorang dewasa dengan usia mental antara delapan dan dua belas; ringan keterbelakangan mental sekarang istilah untuk ini kondisi. Alternatif definisi dari istilah-istilah ini didasarkan pada IQ juga digunakan. Kelompok ini dikenal dalam hukum Inggris dari 1911 sampai 1959/60 sebagai "lemah pikiran".
  • Mongolism adalah istilah medis yang digunakan untuk mengidentifikasi seseorang dengan sindrom Down. Untuk alasan yang jelas, di Mongolia People's Republic meminta agar masyarakat medis menghentikan penggunaan istilah sebagai gambaran keterbelakangan mental. Permintaan mereka dikabulkan pada tahun 1960-an, ketika Organisasi Kesehatan Dunia disepakati bahwa istilah yang digunakan harus dihentikan dalam komunitas kedokteran.
  • Di bidang pendidikan khusus educable (atau "educable mental terbelakang") mengacu kepada MR siswa dengan IQ sekitar 50-75 yang dapat berkembang secara akademis untuk tingkat SD yang terlambat. Trainable (atau "trainable mental terbelakang") mengacu kepada siswa yang IQ jatuh di bawah 50 tapi yang masih mampu belajar kebersihan pribadi dan keterampilan hidup lainnya dalam pengaturan yang teduh, seperti kelompok rumah. Di banyak daerah, istilah ini telah diganti dengan menggunakan "berat" dan "moderat" keterbelakangan mental. Sementara perubahan nama, makna yang kurang lebih tetap sama dalam praktik.
  • Terbelakang berasal dari bahasa Latin retardare, "untuk membuat lambat, delay, mundur, atau menghalangi. Istilah tercatat di 1426 sebagai sebuah "fakta atau tindakan untuk membuat gerakan atau lambat dalam waktu.Catatan pertama dalam kaitannya dengan keterbelakangan mental menjadi lambat adalah pada tahun 1895. Terbelakang istilah ini digunakan untuk menggantikan istilah seperti idiot, bodoh, dan dungu karena itu bukan istilah menghina. Pada tahun 1960an, istilah telah mengambil sebagian arti menghina juga. Idiot adalah terutama dilihat sebagai merendahkan; per tahun 2010, Olimpiade Khusus, Best Buddies dan lebih dari 100 organisasi-organisasi lain berjuang untuk membantu menghilangkan penggunaan "r-kata" (analog dengan "n-kata") dalam percakapan sehari-hari.
Sumber : Wikipedia

Gimana penanganan MR..?

Perawatan dan bantuan

Oleh sebagian besar definisi keterbelakangan mental ini lebih tepat dianggap sebagai "ccat" bukan "penyakit". MR dapat dibedakan dalam banyak cara dari penyakit mental seperti skizofrenia atau depresi. Saat ini, tidak ada "obat" untuk penyandang cacat yang mapan, meskipun dengan dukungan yang sesuai dan mengajar, kebanyakan individu dapat belajar untuk melakukan banyak hal.

Ada ribuan lembaga di Amerika Serikat yang memberikan bantuan bagi orang-orang dengan cacat perkembangan. Mereka termasuk yang dikelola pemerintah, nirlaba, dan non-profit, lembaga lari pribadi. Dalam satu badan bisa ada departemen yang meliputi rumah-rumah tempat tinggal staf penuh, hari perkiraan program rehabilitasi sekolah, lokakarya di mana orang-orang cacat dapat memperoleh pekerjaan, program-program yang membantu orang dengan cacat pertumbuhan dalam memperoleh pekerjaan di masyarakat, program-program yang memberikan dukungan bagi orang-orang dengan perkembangan penyandang cacat yang memiliki apartemen sendiri, program-program yang membantu mereka dengan membesarkan anak-anak mereka, dan banyak lagi. The Burton Blatt Institute di Unversitas Syracuse bekerja untuk memajukan masyarakat, ekonomi, dan partisipasi sosial para penderita cacat. Ada juga banyak lembaga dan program bagi orang tua dengan perkembangan anak-anak cacat.

Selain itu ada program khusus bahwa orang-orang dengan cacat pertumbuhan dapat mengambil bagian di mana mereka belajar keterampilan hidup dasar. Ini "sasaran" mungkin memerlukan waktu lebih lama jumlah waktu bagi mereka untuk menyelesaikan, tetapi tujuan utama adalah kemerdekaan. Ini mungkin apa pun dari kemerdekaan dalam menyikat gigi untuk tinggal independen. Orang dengan cacat pertumbuhan belajar sepanjang hidup mereka dan bisa mendapatkan banyak ketrampilan baru bahkan terlambat dalam hidup dengan bantuan keluarga mereka, perawat, dokter dan orang-orang yang mengkoordinasikan upaya semua orang-orang ini.

Meskipun tidak ada pengobatan khusus untuk keterbelakangan mental, banyak orang dengan cacat pertumbuhan memiliki komplikasi medis lebih lanjut dan dapat berlangsung selama beberapa obat. Penggunaan obat-obatan psikotropika seperti benzodiazepin pada orang yang mengalami keterbelakangan mental membutuhkan pemantauan dan kewaspadaan sebagai efek samping yang umum terjadi dan sering misdiagnosed sebagai perilaku dan masalah kejiwaan.


Faktor-faktor penyebab MR...?

Sindrom Down, sindrom alkoho pada janin dan sindrom Fragile X adalah tiga bawaan penyebab paling umum. Namun, dokter telah menemukan banyak penyebab lain. Yang paling umum adalah:
  • Faktor genetik. Kadang-kadang cacat disebabkan oleh gen warisan dari orang tua, kesalahan ketika gen menggabungkan, atau alasan lain. Yang termasuk faktor genetik, diantaranya Down Sindrom, Sindrom Klinefelter, Sindrom Fragile X, Neurofibromatosis, kongenital hipotiroidisme, Sindrom Williams, Fenilketonuria dan Sindrom Prader-Willi. Dalam kasus yang paling langka, kelainan dengan X atau kromosomY juga dapat menyebabkan kecacatan. 48, XXXX dan 49, XXXXX sindrom mempengaruhi sejumlah kecil anak-anak di seluruh dunia, sedangkan anak laki-laki mungkin dipengaruhi oleh 47, XYY, 49, XXXXY, atau 49, XYYYY.
  • Masalah selama kehamilan dapat mengakibatkan cacat mental bila janin tidak berkembang dengan baik. Sebagai contoh, mungkin ada masalah dengan cara janin 'membelah seperti sel-sel tumbuh. Seorang wanita yang minum alkohol atau mendapatkan infeksi seperti rubella selama kehamilan dapat juga memiliki bayi dengan cacat mental.
  • Masalah pada saat kelahiran. Jika bayi memiliki masalah selama persalinan dan kelahiran, seperti tidak mendapatkan cukup oksigen, ia mungkin memiliki kecacatan perkembangan akibat kerusakan otak.
  • Pemaparan ke beberapa jenis penyakit atau racun. Penyakit seperti batuk rejan, campak tau meningitis dapat menyebabkan cacat mental jika perawatan medis tertunda atau tidak memadai. Paparan racun seperti timah atau merkuri juga dapat mempengaruhi kemampuan mental.
  • Kekurangan yodium mempengaruhi sekitar 2 miliar orang di seluruh dunia, adalah penyebab utama dicegah cacat mental di daerah-daerah di dunia berkembang, dimana kekurangan yodium endemik. Kekurangan yodium juga menyebabkan gondok suatu pembesaran kelenjar tiroid. Lebih umum daripada penuh kretinisme, seperti keterbelakangan disebabkan oleh kekurangan yodium parah disebut, adalah kerusakan ringan kecerdasan. Wilayah tertentu di dunia karena kekurangan alam dan tidak adanya tindakan pemerintah yang sangat terpengaruh. India adalah yang paling menonjol, dengan 500 juta menderita dari kekurangan, 54 juta dari gondok, dan 2 juta dari kretinisme. Di antara negara-negara lain dipengaruhi oleh kekurangan yodium, Cina danKazakhstan dan telah menerapkan program iodization luas, sedangkan, pada 2006.
  • Malnutrisi adalah penyebab umum berkurangnya kecerdasan di belahan dunia dipengaruhi oleh kelaparan seperti di Ethiopia.
  • Tidak adanya arkuata fasciculus di otak. Tidak adanya arkuata fasciculus pada anak-anak menyebabkan keterlambatan perkembangan global.
Sumber : Wikipedia

Karakteristik Cacat Mental

Anak-anak dengan keterbelakangan mental dapat belajar duduk, merangkak, atau berjalan lebih lambat dari anak-anak lain, atau mereka dapat belajar untuk berbicara nanti. Baik orang dewasa dan anak-anak dengan keterbelakangan mental mungkin juga menunjukkan karakteristik sebagai berikut:
  • Penundaan dalam pengembangan bahasa lisan
  • Defisit dalam memori keterampilan
  • Kesulitan belajar aturan-aturan sosial
  • Kesulitan dengan pemecahan masalah keterampilan
  • Penundaan dalam perkembangan perilaku adaptif seperti self-help atauperawatan diri keterampilan
  • Kurangnya inhibitor sosial
Keterbatasan fungsi kognitif akan menyebabkan seorang anak dengan keterbelakangan mental untuk belajar dan berkembang lebih lambat dari anak biasa. Anak-anak mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk belajar bahasa, mengembangkan keterampilan sosial, dan mengurus kebutuhan pribadi mereka, seperti pakaian atau makan. Belajar akan membawa mereka lebih lama, memerlukan lebih banyak pengulangan, dan keterampilan mungkin perlu disesuaikan dengan tingkat belajar mereka. Meskipun demikian, hampir setiap anak dapat belajar, mengembangkan dan menjadi anggota yang berpartisipasi masyarakat.

Pada anak usia dini keterbelakangan mental ringan (IQ 50-69) mungkin tidak jelas, dan mungkin tidak dapat diidentifikasi sampai anak-anak mulai sekolah. Bahkan ketika miskin prestasi akademik diakui, mungkin diperlukan untuk membedakan penilaian ahli keterbelakangan mental ringan dari ketidakmampuan belajar atau emosional / perilaku gangguan. Sebagai individu dengan keterbelakangan mental ringan mencapai dewasa, banyak belajar untuk hidup mandiri dan mempertahankan mendapatkan pekerjaan.

Moderat keterbelakangan mental (IQ 35-49) hampir selalu terlihat dalam tahun-tahun pertama kehidupan. Anak-anak dengan keterbelakangan mental moderat akan memerlukan cukup mendukung di sekolah, di rumah, dan dalam masyarakat untuk berpartisipasi secara penuh. Sebagai orang dewasa mereka dapat hidup dengan orangtua mereka, dalam mendukung rumah kelompok, atau bahkan semi-independen dengan layanan dukungan yang signifikan untuk membantu mereka, misalnya, mengelola keuangan mereka.

Seseorang dengan keterbelakangan mental yang lebih berat akan memerlukan lebih banyak dukungan dan pengawasan intensif nya seluruh hidupnya.

Sumber : Wikipedia

Apa sih MR???

Keterbelakangan mental (Metal Retardation) adalah gangguan umum, yang dicirikan oleh fungsi kognitif terganggu secara signifikan dan defisit dalam dua atau lebih perilaku adaptif dengan onset sebelum usia 18 tahun. Hal ini secara historis telah didefinisikan sebagai Intelligent Quotient skor di bawah 70 tahun. Setelah hampir seluruhnya berfokus pada kognisi, sekarang definisi mencakup sebuah komponen yang berkaitan dengan fungsi mental dan salah satu yang berkaitan dengan individu 'keterampilan fungsional dalam lingkungan mereka.

Cacat mental di berbagai negara:
  • Di Amerika Utara keterbelakangan mental adalah yang termasuk dalam pembangunan jangka yang lebih luas cacat, yang juga termasuk epilepsi, autisme, cerebral palsy, dan gangguan lain yang berkembang selama periode perkembangan (lahir sampai umur 18.) Karena penyediaan layanan terkait dengan penunjukan perkembangan kecacatan itu digunakan oleh banyak orangtua, dukungan langsung profesional, dan dokter.

  • Di Amerika Serikat, namun, dalam pengaturan berbasis sekolah, istilah yang lebih spesifik keterbelakangan mental masih biasanya digunakan, dan merupakan salah satu dari 13 kategori kecacatan di mana anak-anak dapat diidentifikasi untuk layanan pendidikan khusus di bawah Hukum Publik 108-446.

  • Di Inggris, "cacat mental" telah menjadi istilah kedokteran umum, menggantikan "subnormality mental" di Skotlandia dan "kekurangan mental" di Inggris dan Wales. Istilah baru belum dipahami secara luas, dan sering dibawa untuk merujuk pada masalah yang mempengaruhi sekolah (pemakaian Amerika), yang dikenal di Inggris sebagai "kesulitan belajar". British pekerja sosial dapat menggunakan "kesulitan belajar" untuk merujuk kepada kedua orang dengan MR dan orang-orang dengan kondisi seperti disleksia.
Sumber : Wikipedia

Selasa, 02 Maret 2010

Kriteria ADHD

Beberapa Kriteria ADHD

Kriteria sulit konsentrasi:

- Sering melakukan kecerobohan atau gagal menyimak hal yang rinci dan sering membuat kesalahan karena tidak cermat.
- Sering sulit memusatkan perhatian secara terus-menerus dalam suatu aktivitas.
- Sering tampak tidak mendengarkan kalau diajak bicara.
- Sering tidak mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas.
- Sering sulit mengatur kegiatan maupun tugas.
- Sering menghindar, tidak menyukai, atau enggan melakukan tugas yang butuh pemikiran yang cukup lama.
- Sering kehilangan barang yang dibutuhkan untuk melakukan tugas.
- Sering mudah beralih perhatian oleh rangsang dari luar.
- Sering lupa dalam mengerjakan kegiatan sehari-hari.

Kriteria hiperaktif dan impulsif:

- Sering menggerak-gerakkan tangan atau kaki ketika duduk, atau sering menggeliat.
- Sering meninggalkan tempat duduknya, padahal seharusnya ia duduk manis.
- Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan pada keadaan yang tidak selayaknya.
- Sering tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan dengan tenang.
- Selalu bergerak, seolah-olah tubuhnya didorong oleh mesin. Juga, tenaganya tidak pernah habis.
- Sering terlalu banyak bicara.
- Sering terlalu cepat memberi jawaban ketika ditanya, padahal pertanyaan belum selesai.
- Sering sulit menunggu giliran.
- Sering memotong atau menyela pembicaraan.

Sumber : Tabloid NOVA

Contoh anak hiperaktif

Anak yang lasak bergerak sering dicap nakal. Padahal, mungkin saja ia bukan sembarang nakal tapi ada gangguan…

Memasuki usia 4 tahun, polah Rio benar-benar membuat orang tuanya kewalahan. Ia lasak bergerak. Seolah-olah tidak kenal arti lelah. Juga, teman atau anak sebayanya sering menangis setelah ‘disapa’ Rio. Ia pun dijauhi dan mendapat cap anak nakal.

‘Nakal’ seperti Rio adalah ciri dari anak yang menderita Attention Deficit Hiperactive Disorder (ADHD) atau Gangguan Pemusatan Perhatian & Hiperaktivitas (GPPH). Dan, hubungan sosial si penderita dengan lingkungannya memang kerap jadi terganggu.

Masalahnya, jumlah penderita ADHD di Indonesia cenderung terus meningkat. Mengapa?

Bisa cuma aktif

Balita Anda kelihatan aktif? Sebenarnya, itu wajar-wajar saja. Karena, inilah usia di mana anak sedang giat-giatnya mengeksplorasi lingkungannya. “Dalam rentang usia itu, balita berada dalam fase otonomi atau mencari rasa puas melalui aktivitas geraknya. Tapi, kalau ia terlalu aktif atau malah hiperaktif, tentu saja ini tidak wajar!” tegas dr. Dwijo Saputro, psikiater anak dan Pimpinan “SmartKid”, klinik perkembangan ank dan kesulitan belajar di Jakarta.

Farhan, presenter kondang, langsung menyadari kalau anak sulungnya, Ridzky (5 tahun), kelewat aktif. “Kalau lagi senang, ia sering memutar-mutarkan badannya, berteriak-teriak, lari ke sana-sini, serta lari berputar-putar mengelilingi sebuah benda. Kalau dia senang dengan suatu gambar, langsung deh gambar itu dirobek-robek,” katanya.

Namun, Kristi Meisenbach Boylan , penulis yang tinggal di Texas, Amerika Serikat, mengaku agak kaget juga ketika dihadapkan pada kenyataan ank keduanya, Brandan , termasuk anak dengan kebutuhan khusus. Padahal, awalnya ia mengira Brandan hanya agak aktif saja.

Lalu, kapan anak disebut hiperaktif? “Terus terang, tidak ada alat ukur yang bersifat obyektif dan tegas untuk menentukannya. Karenanya, para ahli sepakat menentukan sejumlah kriteria yang menjadi ciri khas. Dan, sebelum memastikannya, akan dilakukan diagnosa berdasarkan panduan sejumlah kriteria yang dibuat oleh Perhimpunan Psikiater Anak di Amerika Serikat, yakni Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders ( DSM). Yang terbaru saat ini adalah DSM Seri 4,” jelas dr. Dwijo yang mengambil spesialisasi psikiatri dari Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, tahun 1983.

Untuk gampangnya, ADHD bisa digolongkan menjadi beberapa tipe. Kalau anak memiliki criteria konsentrasi buruk dan hiperaktif, maka gangguannya disebut ADHD tipe kombinasi. Jika kriterianya sulit berkonsentrasi, anak termasuk penderita ADHD tipe sulit konsentrasi. Lalu, anak yang menunjukkan perilaku hiperaktif dan impulsif saja tergolong sebagai penderita ADHD hiperaktif-impulsif. “Kadang-kadang, ada juga anak yang sekilas kriterianya mirip ADHD. Tapi, setelah diperinci satu demi satu, ternyata tidak ada yang cocok. Nah, ini termasuk ADHD tidak tergolongkan,” jelas dr. Dwijo.

Sumber : Tabloid NOVA

ADHD => sindroma Tourette (part. 2)

Konseling & Pemberian Obat
Hal pertama yang harus dilakukan untuk menangani pasien dengan sindroma Tourette yaitu dengan memberikan konseling dan edukasi kepada orangtua si penderita mengenai kelainan ini. Selain orangtua, guru dan orang-orang yang berinteraksi dengan anak juga perlu diberikan edukasi bahwa anak memiliki kelainan sindroma Tourette.

Dokter juga akan memberikan referensi untuk melakukan terapi behavioral dan kebiasaan. Tujuannya, untuk meningkatkan percaya diri, kenyamanan, dan ketenangan. Selain itu, dilakukan konseling untuk memahami apa penyakit ini dan bagaimana menyikapinya.

Umumnya, dengan melakukan terapi psikologis saja sudah bisa menyelesaikan masalah. Namun, jika terapi behavioral dan konseling tidak mengurangi gejala, dokter bisa memberikan obat-obatan. Biasanya dokter meresepkan obat anticemas untuk meningkatkan ketenangan. Juga obat antipsikotik untuk mengurangi frekuensi kejadian tic.
Diagnosa Sindroma Tourette
Menurut sejumlah literatur, diagnosa sindroma Tourette tak bisa ditegakkan dengan mengambil sampel darah atau melakukan tes otak pada anak. Kendati demikian, bukan berarti sindroma Tourette tak bisa dipastikan secara tepat.

Beberapa saran menyebutkan, orangtua dapat membawa bukti rekaman video di saat anaknya mengalami tic. Namun, tanpa rekaman video pun, dokter bisa mendiagnosa sindroma Tourette dengan melakukan EEG (electroenchephalogram), CT Scan, tes darah, dan anamnesa (wawancara mendalam) untuk menggugurkan sebab-sebab lain.


Sumber : Tabloid NOVA

ADHD => sindroma Tourette (part. 1)

Memang, sebagian besar anak ADHD dan kelainan obsesif kompulsif juga menderita sindroma Tourette. Namun, bukan berarti sindroma Tourette merupakan penyakit yang berkaitan dengan inteligensia atau keterbelakangan mental. Gangguan ini murni akibat kelainan proses penyampaian perintah oleh neurotransmitter dalam otak.

Tak ada kaitan dengan kemampuan ingatan maupun kecerdasan. Kebanyakan kekurangan anak sindroma Tourette di bidang akademis ini disebabkan karena ia mengalami masalah sosial dengan lingkungan sekolah.

Beberapa literatur menyebutkan, kelainan sindroma Tourette bisa didapat secara genetik atau keturunan. Keturunan yang dimaksud tak harus didapat langsung dari ayah atau ibu, namun bisa didapat secara riwayat keluarga. Maka, dokter juga akan menelusuri riwayat keluarga untuk menegakkan diagnosa.

Selain keturunan, tic juga bisa didapat akibat infeksi penyakit. Misalnya, saat masih bayi pernah terinfeksi bakteri streptococcus haemolyticus grup A. Bakteri ini memiliki protein yang sama dengan protein di area basal ganglia di otak pengatur gerakan. Akibatnya, antibodi yang dibentuk untuk menghalau bakteri ini dapat menyerang area itu, yang menghasilkan gerakan-gerakan tak terkontrol.

Beberapa kondisi berkaitan dengan persalinan juga dapat menambah peluang terjadinya sindroma Tourette, dengan riwayat keluarga pembawa gen sindroma Tourette.

Misalnya, hipoksia akibat persalinan macet, berat badan lahir rendah, cedera otak akibat persalinan tak lancar, ibu yang mengalami mual-muntah berat, mengonsumsi alkohol, kopi, dan merokok berlebihan di trimester pertama.

Sumber : Tabloid NOVA

Fasilitas elektronik tidak selamanya baik...

Tidak selamanya fasilitas elektronik yang berada dikamar tidur anak memberikan manfaat yang baik. Nyatanya penemuan baru di Inggris menyebutkan, setengah dari anak-anak berusia sembilan hingga 11 tahun selalu terjaga karena perangkat tersebut. Penelitian ini dilakukan pada 1000 anak di Inggris.

Mayoritas anak-anak pergi tidur pada pukul 21:30, tapi seperempat lainnya tidur pada pukul 22.00 atau lebih lambat. Sementara itu setengah dari mereka mengatakan mereka ingin lebih banyak tidur karena lelah dan tidak mendapatkan tidur cukup. Lewis, 10, dari Liverpool, mengatakan, "Saya bermain dengan mainanku dan pergi tidur jam 22:00 malam. Pagi harinya aku merasa lelah."

Ahli kesehatan mengaitkan bahwa kurang tidur di kalangan anak-anak berhubungan dengan konsentrasi, perilaku dan pekerjaan sekolah, seperti diliris Telegraph, Kamis (18/2). Lebih dari separuh anak-anak mengatakan bahwa mereka memiliki televisi di kamar mereka. Ahli menyarankan bahwa anak berusia 10 tahun lebih baik tidur malam paling lambat pukul 22.00.

Anak-anak yang tidak mendapatkan tidur cukup, cenderung memiliki sedikit energi dan dapat mudah tersinggung atau berperilaku buruk. Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan para akademisi di Finlandia menyarankan tidur nyenyak dapat mengurangi hiperaktivitas dan perilaku buruk di kalangan anak-anak. Cukup tidur dapat memperbaiki perilaku anak-anak yang sehat dan mengurangi gejala attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)

Sumber : Kompas

Gangguan ADHD

Anak yang selalu bergerak dan sulit berkonsentrasi sering dicap sebagai anak nakal. Padahal, dalam dunia psikiatri, mereka dikenal sebagai attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

Menurut National Institute of Mental Health di Amerika, perbandingan anak laki-laki dan anak perempuan dengan ADHD adalah 3:1.

Namun, beberapa ahli jiwa menganggap terdapat ADHD yang sama banyak antara anak perempuan dengan dan anak laki-laki. Hanya, anak perempuan tidak terdiagnosis sesering anak laki-laki karena anak perempuan kurang mengganggu dan gejalanya masih terkendali sampai usia lebih tua.

ADHD dapat menyebabkan gangguan kemampuan akademik dan interaksi sosial dengan teman. Ini karena anak ADHD tak mampu mengendalikan dan mengatur tingkah lakunya. Lebih parah lagi, penyalahgunaan alkohol dan obat, depresi dan gangguan mental lainnya, kenakalan remaja, serta problem dalam pekerjaan.

Kondisi hubungan relasi sosial yang buruk ini menimbulkan peningkatan kondisi stres pada orangtua. Bahkan, hal itu bisa mengakibatkan persepsi orangtua terhadap dirinya sendiri menjadi buruk dan merasa tak mampu berperan sebagai orangtua yang baik.

Sumber : Kompas

ADHD lagi... (part. 2)

Tiga tipe ADHD

Secara umum gangguan ADHD ini dapat digolongkan menjadi 3, yaitu;

* Tipe Predominantly Hyperactive-impulsive.

Ciri-ciri:
Tidak bisa diam
Berlarian
Memanjat-manjat
Terburu-buru menjawab meski pertanyaan belum selesai
Tak sabar berada dalam antrean.
* Tipe Predominantly Inattentive.

Ciri-ciri:
Sulit memusatkan perhatian
Ceroboh, sering kehilangan barang karena lupa
Belum selesai mengerjakan sesuatu sudah ditinggal untuk mengerjakan hal lain.
* Kombinasi keduanya (Predominantly Hyperactive-impulsive&Predominantly Inattentive)

Ciri-ciri:
Menunjukkan ciri-ciri dari keduanya.
Penanganan ADHD

Bila orangtua sudah menemukan salah satu atau beberapa ciri-ciri anak dengan gangguan ADHD, sebaiknya segera bawa anak ke ahlidalam hal ini psikolog/psikiateruntuk mendapatkan penanganan yang tepat. Prinsipnya, lebih baik orangtua "curiga" dahulu meski kemudian tak terbukti, daripada menunda kecurigaan dengan risiko penanganannya terlambat. Oleh psikolog/psikiater, anak dan orangtua akan diobservasi lebih lanjut dengan beberapa tes/pertanyaan. Bila memang terbukti anak mengalami kesulitan belajar karena ADHD, maka penanganan yang akan dilakukan adalah:
Pemberian obat.
Bertujuan mengurangi sensitivitas transporter dopamin sehingga dopamin yang bisa diserap oleh reseptor lebih banyak. Dengan demikian diharapkan anak lebih bisa konsentrasi dan mempunyai kontrol diri. Jenis obat-obatan yang diberikan antara lain golongan amfetamin, aferadin, dexmethylphenidate, dan sebagainya. Pemberian obat ini harus dengan pengawasan dokter dan akan dihentikan bila dirasa cukup, jadi tak dikonsumsi anak selamanya.
Terapi perilaku.
Seiring dengan pemberian obat, anak diminta menjalani terapi perilaku. Tujuannya, mengajari anak melakukan sesuatu sebagaimana mestinya. Seperti diketahui, anak-anak ini umumnya tak bisa duduk diam, memusatkan perhatian, mendengarkan orangtua/guru yang sedang berbicara, menggunakan alat tulis dengan benar, dan sebagainya.
Remedial teaching programme.
Setelah anak lebih bisa memusatkan perhatian, maka diharapkan adanya remedial teaching programme. Program ini melibatkan pihak sekolah untuk mengejar ketertinggalan anak pada pelajaran yang diberikan.

Sumber : tabloid-nakita

Penanganan ADHD lagi....

Penanganan ADHD harus melalui terapi komprehensif yang meliputi:

1. Terapi Farmakologi

Rencana pengobatan harus dibuat secara individual, tergantung gejala dan efeknya terhadap kehidupan sehari-hari. Penelitian jangka panjang menunjukkan bahwa kombinasi obat dan terapi lain memberi hasil paling baik.

Pengobatan diberikan bila gejala impulsivitas, agresivitas, dan hiperaktivitas cukup berat sehingga menyebabkan gangguan di sekolah, di rumah, atau hubungan dengan teman. Pengobatan bertujuan menghilangkan gejala dan sangat memudahkan terapi psikologis. Lamanya pengobatan tergantung ada atau tidaknya gejala yang ingin dihilangkan.

2. Terapi Perilaku

Terapi psikososial/perilaku, seperti pelatihan kemampuan sosial, dapat dianjurkan sebagai terapi awal bila gejala ADHD cukup ringan, diagnosis ADHD belum pasti, atau keluarga memilih terapi ini. Namun, untuk jangka panjangnya, terapi perilaku saja tidak cukup dalam menangani ADHD

3. Terapi Kombinasi

Inilah terapi yang diyakini terbaik karena dibarengi dengan makan obat, sedangkan terapi perilaku dapat membantu pengelolaan gejala-gejala ADHD dan mengurangi dampaknya pada anak.

Cara terbaik adalah bekerja sama dengan seorang terapis berpengalaman dalam masalah perilaku, lalu rajin berkonsultasi dengan dokter yang fokus menangani anak ADHD untuk memonitor perkembangan anak.

Terapi perilaku bermanfaat membentuk self control pada anak sehingga bila sudah terbentuk, dosis obatnya akan dikurangi secara bertahap sampai akhirnya anak tidak memerlukan lagi.

Sumber : Kompas

Gejala ADHD anak-anak

Gejala ADHD pada anak-anak

Anak-anak yang memiliki gejala ADHD umumnya sulit menerima sebuah perintah. Mereka juga sulit memusatkan perhatiannya terhadap suatu bentuk pekerjaan di rumah atau di sekolah. Selain itu, anak-anak ini mudah kehilangan barang yang dimilikinya.

Kerap, mereka juga terlihat suka mengucilkan diri dan seakan sulit untuk bersosialisasi, pelupa, sering resah atau gelisah, dan suka berlarian atau memanjat secara tidak terduga. Untuk menjawab pertanyaan pun kadang anak-anak ini tanpa dipikir terlebih dahulu atau ceplas-ceplos. Mereka tidak dapat duduk dengan diam, dan tampak terlalu banyak cakap.


Sumber : Kompas

aktif atau kelewat aktif..??? (part.3)

Jika Anak Hiperaktif

1. Terimalah kondisi anak

Inilah hal pertama dan terpenting yang perlu dilakukan orang tua. Bila sudah dapat menerima kondisi anak, orang tua akan lebih baik dalam melakukan penanganan selanjutnya. "Sadari bahwa anak bukan ingin seperti itu melainkan kondisi otaknya yang sudah demikian sehingga muncul perilaku yang kurang positif," tutur Sani.
Orang tua penderita pun disarankan untuk tidak menyimpan permasalahannya sendiri. Curhat pada seseorang yang dianggap bisa membantu, meski sekadar untuk mendengarkan cerita, sedikit banyak dapat meringankan beban masalah. "Curhat terkadang bisa menjadi sarana cooling down bagi orang tua sehingga tindakan yang dilakukan lebih lanjut bisa berjalan dengan lebih baik."

Kerja sama antara suami-istri harus dijalin dengan baik agar anak dapat tertangani dengan baik. Akan sangat membantu bila anggota keluarga lain, seperti kakek-nenek atau kerabat lainnya memahami apa yang kita hadapi.

2. Perbaiki perilaku anak

Hal lain yang perlu penanganan segera adalah perilaku anak yang destruktif agar perilakunya lebih terarah. Untuk ini tentu diperlukan bantuan ahli seperti psikolog.
Pada umumnya, saran yang diberikan ahli adalah menyalurkan energi anak pada kegiatan-kegiatan positif yang ia sukai. Bila bosan, ganti dengan yang lain lagi. Intinya, usahakan energinya habis untuk kegiatan yang positif.

3. Terapi

Bila gangguan yang dialami tergolong parah, biasanya akan dilakukan terapi perilaku, seperti terapi psikososial, educational therapy, occasional therapy, dan psikoterapi. Dalam terapi seperti itu anak akan diajarkan perilaku mana yang boleh dan tidak. Obat-obatan sedapat mungkin dihindari karena memiliki efek samping, seperti mengantuk, nafsu makan berkurang, sulit tidur, tik (semacam kedutan), nyeri perut, sakit kepala, cemas, perasaan tidak nyaman, serta menghambat kreativitas.
Pemberian obat dalam jangka panjang juga bisa menimbulkan efek negatif pada sistem saraf, yakni menyebabkan ketergantungan obat, bahkan sampai ia dewasa. "Obat baru digunakan bila dalam kondisi terpaksa," tandas Sani.

4. Sediakan sarana

Untuk mengantisipasi gerakan-gerakan anak dengan gangguan hiperaktivitas yang tidak bisa diam, sebaiknya ruangan untuk anak bermain dirancang sedemikian rupa agar tidak terlalu sempit serta tidak dipenuhi banyak barang dan pajangan. Hal ini untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diharapkan, seperti anak terbentur, tersandung, atau bahkan memecahkan barang-barang berharga. Bila memang tersedia, halaman luas sangat baik untuk memberikan kebebasan bergerak bagi penderita.

Sumber : Tabloid Nakita

aktif atau kelewat aktif..??? (part.2)

Anak Aktif
Anak yang hanya sekadar aktif, pada otaknya tidak terdapat gangguan. Hanya saja energi yang terkumpul berlimpah dan si kecil berkeinginan untuk selalu bergerak sehingga ia mempunyai mobilitas yang cukup tinggi dibandingkan anak lain. "Secara kasat mata anak aktif dan hiperaktif memiliki kesamaan perilaku, padahal kalau ditilik lebih lanjut ada perbedaannya," kata Sani.

CIRI-CIRI ANAK AKTIF
* Fokus (perhatian kuat)
Anak aktif memiliki kemampuan kuat untuk memfokuskan perhatian. Ketika bermain pasel misalnya, anak aktif cenderung melakukan problem solving dengan baik. Berbeda dari anak hiperaktif yang umumnya cepat bosan sehingga tidak bisa menyelesaikan atau hanya mempermainkannya saja.
* Lebih penurut
Sikap menentang pada anak aktif tidak sekuat pada anak hiperaktif. Ia masih bisa diberi tahu dan dapat mematuhinya dengan lebih baik. Misalnya, ketika dilarang untuk tidak merusak mainan dengan memberikan alasannya, anak aktif mau berusaha mematuhi. Mainan, seperti mobil-mobilan atau boneka akan dimainkan sesuai dengan fungsinya masing-masing.
* Konstruktif
Ketika diberikan mainan, pasel umpamanya, si aktif akan berusaha melakukan hal sesuai permintaan. Setidaknya, ia akan berusaha untuk menyusun secara konstruktif permainan tersebut. Demikian pula terhadap mainan lain, anak aktif mau memelihara dengan baik benda-benda yang dimilikinya.
* Ada waktu lelah
Anak aktif umumnya memiliki batas mobilitas. Ketika merasa lelah, dia akan menghentikan kegiatannya dan beristirahat. Walau begitu, pada beberapa kasus ditemukan anak aktif yang waktu istirahatnya sangat sedikit sehingga kesannya tidak pernah lelah seperti anak hiperaktif.
* Lebih sabar
Anak aktif punya kesabaran yang lebih tinggi dibandingkan anak hiperaktif. Ketika menyelesaikan pasel misalnya, anak aktif berusaha dengan keras dan sabar untuk menyelesaikan tugasnya hingga tuntas. Hal ini berkaitan dengan daya kreativitas yang biasanya tidak dimiliki anak hiperaktif.
* Intelektualitas tinggi
Umumnya, anak aktif punya kecenderungan menjadi anak cerdas. Ia memiliki tenaga, rasa ingin tahu, dan kesempatan yang lebih besar untuk mengetahui hal-hal baru. Sebaiknya kesempatan ini dimanfaatkan orang tua untuk menstimulasi anak dengan sebaik-baiknya.

Sumber : Tabloid Nakita

Anak hiperaktif

Perilaku hiperaktif atau attention deficit hyperactivity disorder(ADHD) sering dikaitkan dengan kenakalan. Namun, di balik penyakit tersebut ternyata ada potensi kreatif yang luar biasa. Beberapa tokoh ternama di dunia yang sejak kecilnya punya penyakit itu terbukti menjadi orang sukses saat dewasa.

Penyakit ADHD sering dihubungkan dengan sifat nakal, tidak mau diam, tidak bisa fokus, dan lain-lainnya. Menurut para pakar, satu dari 11 anak-anak berisiko menderita ADHD. Namun, Prof Michael Fitzgerald dari Trinity College, Dublin, percaya bahwa seorang anak yang memiliki penyakit ADHD suatu hari bisa menjadi orang sukses jika diarahkan dengan baik. Seperti dikutip dari Telegraph, beberapa tokoh besar dunia yang sewaktu kecilnya memiliki penyakit ADHD, seperti Lord Byron, Sir Walter Raleigh, dan Kurt Cobain, terbukti menjadi orang yang kreatif.

Lord Byron adalah seorang penyair Inggris yang berperan dalam kemerdekaan Yunani. Pada 1823, Byron mengumpulkan tentara untuk membantu bangsa Yunani merebut kemerdekaan dari Turki Utsmani. Ketika kembali pada 1892, ia menerbitkan syair Childe Harold yang melukiskan tentang petualangan-petualangannya.

Sementara itu, Sir Walter Raleigh merupakan seorang penulis masyhur, penyair, dan juga penjelajah berkebangsaan Inggris. Raleigh berperan merintis jalan bagi kolonisasi Britania Raya di Amerika Utara pada akhir abad ke-16.

Sementara Kurt Donald Cobain, siapa yang tak kenal dia di jagat musik dunia era 90-an? Cobain adalah penyanyi sekaligus penulis lagu dan gitaris band grunge asal Seattle, Nirvana Ternyata, penyakit ADHD yang mereka derita sejak kecil inilah yang dianggap menyumbangkan kreativitas yang besar saat mereka dewasa. Kreativitas itu terutama dalam meningkatkan kemampuan otak kanannya.

Prof Fitzgerald rencananya akan membahas hubungan antara ADHD dan kreativitas dalam Royal College of Psychiatrists’ Faculty of Academic Psychiatry at Keele University. ADHD adalah penyakit kelainan otak, di mana otak tidak dapat memproduksi bahan kimia tertentu yang berfungsi mengorganisasikan pikiran-pikirannya. Tanpa adanya bahan kimia tersebut maka proses pengorganisasian di otak tidak berjalan sebagaimana mestinya.


Sumber : kompas

aktif atau kelewat aktif..??? (part.1)

Ditinjau secara psikologis hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal, disebabkan disfungsi neurologis dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian. Hiperaktif merupakan turunan dari Attention Deficit Hiperactivity Disorder atau ADH. Gangguan ini disebabkan kerusakan kecil pada sistem saraf pusat dan otak sehingga rentang konsentrasi penderita menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan. Ada juga penyebab lainnya, yakni: temperamen bawaan, pengaruh lingkungan, malfungsi otak serta epilepsi. Bisa juga kondisi gangguan di kepala, seperti gegar otak, trauma kepala karena persalinan sulit atau pernah terbentur, infeksi, keracunan, gizi buruk, dan alergi makanan.

Ciri Anak Hiperaktif

* Tidak Fokus

Anak dengan gangguan hiperaktivitas tidak bisa berkonsentrasi lebih dari lima menit. Dengan kata lain, ia tidak bisa diam dalam waktu lama dan mudah teralihkan perhatiannya kepada hal lain. Misalnya, ketika

anak sedang bermain mobil-mobilan kemudian datang anak lain membawa bola, anak akan langsung mengubah fokus perhatiannya ke bola tersebut. Atau ketika yang bersangkutan sedang menyelesaikan pasel kemudian mendengar suara dari arah lain, ia akan mengalihkan perhatiannya dan melupakan pasel yang sedang dikerjakannya. Anak pun akan berperilaku impulsif, seperti selalu ingin meraih dan memegang apa pun yang ada di depannya. "Namun, ia memegang tanpa tujuan. Jadi asal pegang saja kemudian diletakkan kembali atau malah dibanting hingga rusak," ujar Sani.

Tak hanya itu, anak dengan gangguan hiperaktivitas tidak memiliki fokus jelas. Dia berbicara semaunya berdasarkan apa yang ingin diutarakan tanpa ada maksud jelas sehingga kalimatnya seringkali sulit dipahami. Demikian pula pola interaksinya dengan orang lain. Biasanya yang bersangkutan selalu cuek kala dipanggil sehingga orang tua sering mengeluh kalau anaknya pura-pura tidak mendengar. Dengan perilaku seperti ini, anak cenderung tidak mampu melakukan sosialisasi dengan baik.

* Menentang

Anak dengan gangguan hiperaktivitas umumnya memiliki sikap penentang/pembangkang atau tidak mau dinasehati. Misalnya, penderita akan marah jika dilarang berlari ke sana kemari, coret-coret atau naik-turun tak berhenti. Penolakannya juga bisa ditunjukkan dengan sikap cuek.

* Destruktif

Perilakunya bersifat destruktif atau merusak. Ketika menyusun lego misalnya, anak aktif akan menyelesaikannya dengan baik sampai lego tersusun rapi. Sebaliknya anak hiperaktif bukan menyelesaikannya malah menghancurkan mainan lego yang sudah tersusun rapi. Terhadap barang-barang yang ada di rumah, seperti vas atau pajangan lain, kecenderungan anak untuk menghancurkannya juga sangat besar. Oleh karena itu, anak hiperaktif sebaiknya dijauhkan dari barang-barang yang mudah dipegang dan mudah rusak.

* Tak kenal lelah

Anak dengan gangguan hiperaktivitas sering tidak menunjukkan sikap lelah. Sepanjang hari dia akan selalu bergerak ke sana kemari, lompat, lari, berguling, dan sebagainya. "Kesannya tidak pernah letih, bergerak terus," ujar Sani. Hal inilah yang seringkali membuat orang tua kewalahan dan tidak sanggup meladeni perilakunya.

* Tanpa tujuan

Semua aktivitas dilakukan tanpa tujuan jelas. Kalau anak aktif, ketika naik ke atas kursi punya tujuan, misalnya ingin mengambil mainan atau bermain peran sebagai Superman. Anak hiperaktif melakukannya tanpa tujuan. Dia hanya naik dan turun kursi saja.

* Tidak sabar dan usil

Yang bersangkutan juga tidak memiliki sifat sabar. Ketika bermain dia tidak mau menunggu giliran. "Ketika dia ingin memainkan mobil-mobilan yang sedang dimainkan oleh temannya, dia langsung merebut tanpa ba-bi-bu," komentar Sani. Tak hanya itu, anak hiperaktif pun

seringkali mengusili temannya tanpa alasan yang jelas. Misalnya, tiba-tiba memukul, mendorong, menimpuk, dan sebagainya meskipun tidak ada pemicu yang harus membuat anak melakukan hal seperti itu.

* Intelektualitas rendah

Seringkali intelektualitas anak dengan gangguan hiperaktivitas berada di bawah rata-rata anak normal. Mungkin karena secara psikologis mentalnya sudah terganggu sehingga ia tidak bisa menunjukkan kemampuan kreatifnya.

Sumber : Tabloid Nakita

Aktif tidak selalu ADHD

Usia anak-anak adalah masa penuh keceriaan. Anak-anak belajar mengindentifikasi, meniru dan senang mencoba hal-hal baru yang ada di sekelilingnya. Persepsi orangtua terhadap anak seperti ini bisa salah, anak yang aktif dikiranya anak hiperaktif. Padahal ada gejala utama dikatakan hiperaktif meski anak terlihat tak bisa tenang dan lebih suka bergerak ataupun melakukan kegiatan tertentu. Anak yang aktif maupun hiperaktif memang kerap membuat orangtua kewalahan dan anak aktif belum tentu ADHD menjadi tidak sabar. Apalagi jika si kecil tak bisa duduk tenang dan selalu bergerak ke sana kemari.

Tapi betulkah anak Anda hiperaktif? Anak hiperaktif disebut juga Attention Defisit Hiperaktif Disorder (ADHD) atau Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH). Anak disebut mengalami ADHD atau hiperaktif jika si kecil tak mampu memusatkan perhatian, melakukan aktivitas berlebihan dan gejala ketiga adalah terdapat impulsivitas seperti mudah emosi dan marah. Anak yang tak pernah fokus pada satu kegiatan bahkan jika diberikan sebuah mainan maka dia akan cepat mengalihkan perhatian pada hal lain sebelum tugas atau permainan tersebut berakhir. Selain tak pernah bisa fokus, anak ADHD ini memiliki aktivitas berlebihan. Anak tak bisa diam dalam berbagai situasi. Jadi kalau anak tak bisa diam hanya pada keluarga tapi bisa tenang ketika di sekolah atau playgroup maka anak tak bisa disebut hiperaktif.

Jadi, anak yang hiperaktif tak hanya tak bisa diam jika hanya di rumah tapi juga dia akan aktif terus meski berada di tempat lain. Ketika di kelas, si hiperaktif selain mengikuti pelajaran tapi juga akan mengganggu teman-temannya sehingga kerap disebut anak nakal.

Gejala lainnya adalah anak juga lebih impulsif artinya murah marah dan emosi. Misalnya si anak berada dalam suasana permainan dia tak bisa toleran. Anak biasanya menjadi mudah melanggar aturan, parahnya lagi, jika anak hiperaktif tak mendapat terapi dini dan telat dikenali oleh orangtua dapat berkembang menjadi anak yang antisosial, nakal dan kerap berurusan dengan masalah kriminal.

Sumber : www.fajar.co.id/koran