Selasa, 06 April 2010

Anak "Down Syndrome" Harus Bisa Mandiri

Anak "Down Syndrome" Harus Bisa Mandiri

Perhatian terhadap anak-anak down syndrome di Indonesia sepuluh tahun belakang mulai tampak. Salah satunya dengan adanya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Ikatan Sindroma Down Indonesia (ISDI).

Di ISDI sendiri sebuah Center of Hope didirikan untuk mendidik anak-anak down syndrome. Menurut Ketua ISDI Aryanti Rosihan Yacub, dukungan terhadap anak-anak berkebutuhan khusus seperti down syndrome harus terus digalakkan terutama oleh para orang tua yang memiliki anak down syndrome.

"Di center ISDI anak-anak diberikan pengarahan agar lebih bisa mandiri karena banyak hal yang harus dipelajari dalam kehidupan," kata Aryanti kepada Kompas.com, Minggu (24/1/2010), yang ditemui saat sedang menemani putranya di Lapangan Golf Pondok Indah, Jakarta.

Pelajaran yang diberikan, antara lain pelajaran membuat jus, drama, bermain angklung, komputer, dan melukis.

Dalam pelajaran membuat jus, anak-anak down syndrome diajarkan mengenal berbagai macam buah, mengupasnya, dan terakhir membuat jusnya. Sementara dalam pelajaran melukis, lanjut dia, anak-anak diarahkan membuat kartu dan pin. "Kita juga menjual pin itu, semua hasil dari anak-anak," ucap dia.

Namun begitu, sampai saat ini baru ada sepuluh anak down syndrome yang belajar di ISDI. Aryanti yang juga memiliki anak down syndrome ini, menekankan bahwa ilmu-ilmu yang sifatnya aplikatif lebih penting bagi anak down syndrome. "Harus ada program nyata, inilah yang kita ajarkan di ISDI," katanya.

Selain belajar di ISDI, anak-anak down syndrome, lanjut dia, harus rajin berolahraga agar syaraf motoriknya terlatih. Lebih lanjut ia berharap, anak-anak down syndrome bisa berlaku layaknya anak-anak normal.

Dengan penanganan sejak dini, anak down syndrome diharapkan mampu mengeksplorasi potensinya agar bisa berguna saat mereka dewasa kelak.

Untuk diketahui, putra bungsu Aryanti, Michael Rosihan Yacub (20), hari ini akan menerima penghargaan MURI. Michael tercatat sebagai satu-satunya pegolf di Asia yang mengalami down syndrome.

Sumber : www.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar