Selasa, 06 April 2010

eating disorder part.3

“Anorexia nervosa”

Berbeda dengan penderita bulimia yang makan dalam jumlah berlebihan kemudian berusaha membuangnya, penderita anorexia nervosa makan dalam jumlah sangat sedikit dan berolahraga berlebihan untuk menjaga berat badan. Tanda-tanda yang dialami penderita anorexia adalah sebagai berikut:

Menolak untuk mempertahankan berat badan normal dan cenderung selalu ingin lebih kurus.

Selalu ketakutan berat badannya akan naik walaupun kenyataannya berat badannya turun terus.

Berhenti menstruasi tiga bulan berturut-turut atau lebih padahal tidak hamil.

Anorexia pada umumnya mulai diderita seseorang pada usia remaja, walaupun bisa juga mulai muncul ketika anak berusia lima tahun atau pada orang tua berusia 60-an tahun. Gejala anorexia bisa bermacam-macam tergantung individu yang menderitanya.

Penyakit ini dapat bolak-balik membaik kemudian memburuk, tetapi bisa juga makin lama makin buruk tanpa ada tanda-tanda perbaikan sama sekali.

Selain berolahraga secara berlebihan, penderita anorexia biasanya punya kebiasaan makan yanag aneh, seperti menyisihkan makan di piringnya dan memotong-motongnya menjadi bagian-bagian kecil, mengunyah lambat-lambat, serta menghindari makan bersama keluarga. Mereka menganggap kulit dan daging pada tubuh mereka sebagai lemak yang harus dimusnahkan. Tidak adanya lemak di tubuh membuat penderita anorexia merasa tidak nyaman ketika duduk ataupun berbaring (saking kurusnya). Selain itu mereka sulit tidur. Dengan berlanjutnya penyakit ini, penderita mulai suka menyendiri dan menarik diri dari teman dan keluarga.

Tubuh penderita bereaksi terhadap kondisi ini dengan cara menghentikan beberapa proses. Tekanan darah menurun drastis, napas melemah, pada wanita menstruasi terhenti (atau pada anak yang menginjak dewasa, mungkin menstruasi terhenti (atau pada anak yang menginjak dewasa, mungkin menstruasi tidak dimulai sama sekali), dan kelenjar tiroid yang mengatur pertumbuhan menghilang. Kulit mengering, rambut, dan kuku menjadi rapuh.

Gejala lain yang timbul adalah pusing, kedinginan, sembelit, serta pembengkakan sendi.

Kekurangan lemak menyebabkan temperatur tubuh menurun. Sebagai mekanisme alam, tumbuh lanugo atau rambut di seluruh tubuh termasuk wajah. Selain itu, ketidakseimbangan zat kimia dalam tubuh juga dapat menyebabkan serangan jantung.

Sumber: www.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar