Selasa, 02 Maret 2010

Anak hiperaktif

Perilaku hiperaktif atau attention deficit hyperactivity disorder(ADHD) sering dikaitkan dengan kenakalan. Namun, di balik penyakit tersebut ternyata ada potensi kreatif yang luar biasa. Beberapa tokoh ternama di dunia yang sejak kecilnya punya penyakit itu terbukti menjadi orang sukses saat dewasa.

Penyakit ADHD sering dihubungkan dengan sifat nakal, tidak mau diam, tidak bisa fokus, dan lain-lainnya. Menurut para pakar, satu dari 11 anak-anak berisiko menderita ADHD. Namun, Prof Michael Fitzgerald dari Trinity College, Dublin, percaya bahwa seorang anak yang memiliki penyakit ADHD suatu hari bisa menjadi orang sukses jika diarahkan dengan baik. Seperti dikutip dari Telegraph, beberapa tokoh besar dunia yang sewaktu kecilnya memiliki penyakit ADHD, seperti Lord Byron, Sir Walter Raleigh, dan Kurt Cobain, terbukti menjadi orang yang kreatif.

Lord Byron adalah seorang penyair Inggris yang berperan dalam kemerdekaan Yunani. Pada 1823, Byron mengumpulkan tentara untuk membantu bangsa Yunani merebut kemerdekaan dari Turki Utsmani. Ketika kembali pada 1892, ia menerbitkan syair Childe Harold yang melukiskan tentang petualangan-petualangannya.

Sementara itu, Sir Walter Raleigh merupakan seorang penulis masyhur, penyair, dan juga penjelajah berkebangsaan Inggris. Raleigh berperan merintis jalan bagi kolonisasi Britania Raya di Amerika Utara pada akhir abad ke-16.

Sementara Kurt Donald Cobain, siapa yang tak kenal dia di jagat musik dunia era 90-an? Cobain adalah penyanyi sekaligus penulis lagu dan gitaris band grunge asal Seattle, Nirvana Ternyata, penyakit ADHD yang mereka derita sejak kecil inilah yang dianggap menyumbangkan kreativitas yang besar saat mereka dewasa. Kreativitas itu terutama dalam meningkatkan kemampuan otak kanannya.

Prof Fitzgerald rencananya akan membahas hubungan antara ADHD dan kreativitas dalam Royal College of Psychiatrists’ Faculty of Academic Psychiatry at Keele University. ADHD adalah penyakit kelainan otak, di mana otak tidak dapat memproduksi bahan kimia tertentu yang berfungsi mengorganisasikan pikiran-pikirannya. Tanpa adanya bahan kimia tersebut maka proses pengorganisasian di otak tidak berjalan sebagaimana mestinya.


Sumber : kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar